Artikel ini telah tayang di suarasasak.com
Lebih dari 5000 anak yatim, duafa dan warga panti asuhan di Lombok Tengah mendapat paket daging qurban dari MEC Foundation yang bekerjasama dengan KNPI Lombok Tengah dan LKSA. Diharapkan bantuan paket daging qurban itu bisa dimanfaatkan oleh para penerima”
Fathurrahman, Ketua LKSA Lombok Tengah Bersama Yayasan Server Indonesia Saat Membagikan Daging Qurban
Suarasasak.com ( Lombok Tengah ) – Sebagai lembaga yang bergerak dibidang sosial, yayasan Server Indonesia dibawah MEC Foundation sukses menggelar kegiatan rutin tahunan di Kabupaten Lombok Tengah dengan menyasar lebih dari lima ribu penerima manfaat. Bantuan tersebut berbentuk paket daging qurban yang diberikan kepada anak yatim, kaum duafa dan warga panti asuhan yang tergabung dalam LKSA Se-Lombok Tengah.
Kegiatan itu sendiri tahun ini melibatkan peran pemuda yang tergabung dalam Komite Pemuda Indonesia (KNPI) Lombok Tengah serta panti asuhan. Hasilnya, lebih dari 5000 warga panti asuhan mendapatkan bantuan yang setiap tahun digelar oleh Founding luar negeri itu. “ sekitar 5029 paket yang kami siapkan hari ini” tutur ketua panitia qurban yayasan Server Indonesia kepada media ini.
Sementara itu, Ketua LKSA Se-Lombok Tengah Fathurrahman menyambut baik kegiatan Server Indonesia dan KNPI Lombok Tengah itu. Menurutnya, dilibatkannya panti asuhan sebagai sasaran program rutin dari yayasan sudah tepat demi pemerataan dan tepat sasarannya sebuah bantuan. “Yang menerima ini adalah warga panti yang sudah pasti sangat tepat jika dilihat sasarannya” tegas Fathurrahman disela-sela kegiatan pembagian paket daging qurban itu. Selain itu, bantuan tersebut dipastikan merata karena lebih dari 130 panti asuhan di Lombok Tengah tersebut dapat menikmati paket daging qurban itu.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Tengah sangat mengapresiasi kegiatan Yayasan Server Indonesia itu. Pihaknya berharap agar kegiatan serupa lebih sering dilakukan di Lombok Tengah sehingga dampak belum cairnya bantuan dari Pemda I tidak terlalu berdampak pada operasional panti asuhan. “Semoga kegiatan srupa lebih sering dilakukan baik oleh Donatur maupun lembaga-lembaga sosial agar dampak dari belum cairnya bantuan pemerintah propinsi tidak terlalu dirasakan oleh pengurus panti asuhan” terang Baiq Sri Hastuti kepada media ini